Thursday, January 9, 2014

keamanan Basis Data

Review STUDI DAN IMPLEMENTASI PENGAMANAN BASIS DATA
MENGGUNAKAN METODE ENKRIPSI MD5


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat Cepat, beberapa konsep dan aplikasi muncul seperti egoverment, e-commerce, e-community dan lain sebagainya. Penggunaan komputer dapat menghasilkan pengolahan data yang lebih akurat dan pencarian data yang lebih cepat pada teknologi berkembang saat ini, dapat menjadi teknologi yang tepat guna.  Dalam mengolah data menjadi informasi yang mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan dapat memberikan keunggulan baik, sehingga mendapat prioritas yang tinggi dalam mendukung pelaksanaan operasional sebuah institusi.

Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan computer untuk menjamin kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi adalah sebuah proses yang melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah chiper menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti (unitelligible).  algoritma enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks dengan dasar cipher teks tersebut. namun keamanan dari algoritma enkripsi konvensional bergantung pada
kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya,

Kriptografi merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merahasiakan suatu informasi penting ke dalam suatu bentuk yang tidak dapat dibaca oleh siapapun serta mengembalikannya kembali menjadi informasi semula dengan menggunakan berbagai macam teknik yang telah ada sehingga informasi tersebut tidak dapat diketahui oleh pihak manapun yang bukan pemilik atau yang tidak berkepentingan. Sisi lain dari kriptografi ialah kriptanalisis (Cryptanalysis) yang merupakan studi tentang bagaimana memecahkan mekanisme kriptografi. Bagi kebanyakan orang, kriptografi lebih diutamakan dalam menjaga komunikasi tetap rahasia dan khusus. Seperti yang telah diketahui dan disetujui bahwa perlindungan (proteksi) terhadap komunikasi yang sensitif telah menjadi penekanan kriptografi selama ini.

Ada empat tujuan dari ilmu kriptografi, yaitu :
1. Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas,
2. Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain menyangkut penyisipan, penghapusan, dan pensubtitusian data lain ke dalam data yang sebenarnya.
3. Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain,
4. Non-repudiasi, yang berarti begitu pesan terkirim, maka tidak akan dapat dibatalkan.

Proses utama dalam suatu algoritma kriptografi adalah enkripsi dan dekripsi. Enkripsi merubah sebuah plaintext ke dalam bentuk ciphertext. Pada mode ECB (Elekctronic Codebook), sebuah blok pada plaintext dienkripsi ke dalam sebuah blok ciphertext dengan panjang blok yang sama. Blok cipher memiliki sifat bahwa setiap blok harus memiliki panjang yang sama (misalnya 128 bit). Namun apabila pesan yang dienkripsi memiliki panjang blok terakhir tidak tepat 128 bit, maka diperlukan mekanisme padding, yaitu
penambahan bit-bit dummies untuk menggenapi menjadi panjang blok yang sesuai; biasanya padding dilakukan pada blok terakhir plaintext.
Dekripsi merupakan proses kebalikan dari proses enkripsi, merubah ciphertext kembali ke dalam bentuk plaintext. Untuk menghilangkan padding yang diberikan pada saat proses enkripsi, dilakukan berdasarkan informasi jumlah padding yaitu angka pada byte terakhir.

Pada umumnya terdapat dua teknik yang digunakan dalam kriptografi  yaitu kunci simetrik dan kunci asimetrik (public-key). disebut kunci simetrik apabila pasangan kunci untuk proses enkripsi dan dekripsinya sama. Pada skema enkripsi kunci simetrik dibedakan lagi menjadi dua kelas, yaitu block-cipher dan stream-cipher. Block-cipher adalah skema enkripsi yang akan membagi-bagi plaintext yang akan dikirimkan menjadi sting-string (disebut blok) dengan panjang t, dan mengenkripsinya per-blok. Pada umumnya block-cipher memproses plaintext dengan blok yang relatif panjang lebih dari 64 bit dengan tujuan untuk mempersulit penggunaan pola-pola serangan yang ada untuk membongkar kunci. Sedangkan skema stream cipher pada dasarnya juga block-cipher, hanya dengan panjang bloknya adalah satu bit. Kunci Asimetrik  adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsinya.



MD5 yang merupakan singkatan dari Message-Digest algortihm 5, adalah fungsi hash (prosedur terdefinisi atau fungsi matematika yang mengubah variabel dari suatu data yang berukuran besar menjadi lebih sederhana) kriptografik yang digunakan secara luas dengan hash value 128-bit. MD5 dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi keamanan, dan umumnya digunakan untuk meguji integritas sebuah file.
Enkripsi menggunakan MD5 masih mendominasi sebagian besar aplikasi PHP. Enkripsi MD5 dianggap strong karena enkripsi yang dihasilkannya bersifat ‘one way hash’. Berapapaun string yang di enkripsi hasilnya tetap sepanjang 32 karakter.

Algoritma MD5 diambil dari RFC 1321, yang disusun oleh Ron Rivest. Dimisalkan kita memiliki pesan sepanjang “b”-bit, dan akan dicari message digestnya. Untuk menghitung message digest dari sebuah pesan, pada MD5 dilakukan tiga langkah sebagai berikut :
1. Penambahan Panjang Bit.
jika panjang pesan telah melebihi 448 bit ini, maka perpanjangan pesan akan dilakukan sampai sebesar  512 + 448 bit, dan begitu seterusnya.

2. Penambahan Panjang Pesan Total
Representasi sebesar 64 bit dari “b” (panjang pesan awal) ditambahkan ke dalam pesan. Jika representasi
“b” ini ternyata lebih besar dari 64 bit, maka yang akan diambil hanyalah 64 bit awal (low-order) saja. Panjang pesan total sampai pada tahap ke-dua ini sebesar (kelipatan dari) 512 bit. Tujuan dari penambahan ukuran pesan sampai sebesar kelipatan dari 512 bit ini adalah agar pesan memiliki panjang tepat kelipatan dari 16 word (satu word memiliki ukuran 32 bit)


implementasi pengamanan basis data menggunakan metode enkripsi md5 messagedigest algorithm 5 yang dapat berjalan sesuai design implementasi pengamanan basis data menggunakan metode enkripsi md5 message-digest algorithm 5 ini dapat diimplementasikan dalam pengamanan basis data khususnya basis data yang berhubungan dengan login ke sistem. Sistem pengamanan basis data ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya.


jurnal yang di riview http://eprints.binadarma.ac.id/92/1/JURNAL_SAIPUL%20BAHRI_08142057.pdf

No comments:

Post a Comment